Asal Muasal codec G.711 (PCM) yang 64 kbps

kampanye damai pemilu indonesia 2009
B
erikut adalah contoh pertama kita. Mudah-mudahan anda tidak mengantuk membaca hal-hal yang sedikit menghitung. Codec G.711 standarnya disampling sebanyak 8000 sampling perdetik (8000 /detik). Dalam codec ada A/D converter (konverter yang mengubah sinyal suara analog ke digital). A/D converter ini menggunakan satuan konversi berapa bit (yang umum adalah 8 bit). Standarnya lagi G.711 menggunakan konversi A/D 8 bit. Dengan demikian codec G.711 menghasilkan kecepatan data suara (8000 /detik) * (8 bit) = 64 kbps. Orang-orang Telkom sering menyebut ini sebagai kanal PCM (Pulse Code Modulation), dimana satu kanal identik dengan 64 kbps. Teknologi PCM ini masih digunakan sampai sekarang oleh Telkom pada Trunk-Trunk antar sentral digitalnya. Satu kanal PCM ini sering disebut juga G.711. Nah jangan bingung... Pokoknya Telkom di Trunk-Trunk digitalnya menggunakan codec G.711 (64 kbps) (hmm kalau begitu, Telkom boros juga ya menggunakan bandwidth ...). Sekarang suara digital (PCM atau G.711) sudah berbentuk bit-bit yang tidak terputus (sambung-menyambung) atau disebut juga bit stream. Kalau stream ini ingin dikirim ke Jaringan IP, maka mau tidak mau stream bit-bit ini harus dipotong-potong dan dipaketkan. Ini mirip rokok-rokok di ban berjalan di pabrik rokok. Sebelum dikirim rokok-rokok tersebut dibungkus kedalam kotak, dimana satu kotak terdiri dari 12 batang. Stream bit-bit suara dipaket dalam setiap satuan waktu. Misalkan pemaketan dilakukan setiap 10 ms, maka satu paket voice mempunyai ukuran ( 64 kbps / 8 ) /10 = 80 byte (bayangkan 1 byte adalah 1 batang rokok, maka Payload 80 bytes sama dengan satu bungkus rokok yang berisi 80 batang)
from Ilmu Komputer

Category:

INFO BISNIS